Mahasiswa Taiwan Meraup Keuntungan Hingga Rp.1 Miliar Dari Berternak Kecoa

Mahasiswa Taiwan Meraup Keuntungan Hingga Rp.1 Miliar Dari Berternak Kecoa



Kecoak mungkin merupakan salah satu hewan paling dibenci oleh banyak orang. Tidak ada satu pun yang ingin mendekati hewan dianggap hama itu. Namun, hal itu tidak berlaku buat seorang mahasiswa dari Taiwan bernama Tong.

GANOOLQQ - Di saat orang tak mau mendekat, Tong malah menjadikan hewan menjijikkan itu sebagai sumber penghasilan. Dengan menjadikan kecoak sebagai ladang bisnis, Tong mendapat pengasilan sebesar USD 6.622 atau Rp 88,2 juta tiap bulannya. Dalam satu tahun, dia mendapat USD 80.000 atau Rp 1 miliar.

Dilansir dari laman Asian Correspondent, Senin (7/8), Tong memulai bisnis berternak kecoak setahun lalu di apartemennya. Dia memutuskan menjalani usaha itu setelah tahu banyak orang yang membutuhkan kecoak untuk digunakan sebagai bahan pangan hewan peliharaan. Namun tidak banyak orang yang menjual binatang itu.

"Untuk mengatasi kekurangan itu, saya memutuskan untuk berternak sendiri. Tak disangka, tidak sulit untuk melakukannya karena kecoak berkembang biak dengan cepat," katanya kepada China Press.

Tong mengaku awalnya memang sulit berternak kecoak karena seperti orang-orang, dia pun merasa takut dengan binatang itu. Bahkan setiap malam dalam satu bulan sejak dia mulai usaha, dia terus dihantui mimpi buruk tentang kecoak.

"Saya menghasilkan kecoak 30.000 sampai 40.000 ekor kecoak di apartemen saya," ungkapnya.

DOMINO 99 - Pelanggan pertama Tong adalah Tse. Tse membeli semua kecoak yang diternak Tong untuk bahan pangan. Keduanya kemudian memutuskan untuk bekerja sama sampai akhirnya Tse menjadi pemborong kecoak yang diternak Tong.

Sampai saat ini, ada 2,7 juta kecoak dari berbagai spesies yang dikembangbiakkan di perternakan milik Tong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Johannes Marliem, Saksi Kunci Korupsi E-KTP yang Tewas di AS

Mengenal Johannes Marliem, Saksi Kunci Korupsi E-KTP yang Tewas di AS Nama Johannes Marliem mulai mencuat di media massa, ketika kas...