Masaa Demo Di Gedung DPRD Jatim, Tolak Pembangunan Patung Guan YU

 Masaa Demo Di Gedung DPRD Jatim, Tolak Pembangunan Patung Guan YU



 Sekitar 50 elemen masyarakat menggugat patung Kongco Kwan Sing Tee Koen atau Guan Yu di Tuban, Senin (7/8). Mereka yang menamakan Gerakan Boemi Poetra Menggoegat menilai, patung simbol Dewa Perang China itu tidak menghargai semangat kebangsaan Indonesia.

Dan dengan dalih bahwa keberadaan patung setinggi sekitar 30 meter itu intoleran, para demonstran yang berasal dari Gerakan Nusantara Bersatu, Patriot Garuda dan elemen massa lainnya itu menggelar aksi di depan gedung DPRD Jawa Timur.

GANOOLQQ - Dalam aksinya, selain membawa spanduk berisi penolakan atas keberadaan patung Dewa Perang China di Bumi Pertiwi, para demonstran juga membawa poster-poster pahlawan bangsa seperti raja-raja di Nusantara, Bung Tomo, dan sejumlah pahlawan nasional lainnya.

"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan selalu menghargai jasa para pahlawannya. Di dada para anak bangsa bergaung semangat kemerdekaan yang diwariskan para pahlawan kemerdekaan," teriak Koordinator Aksi Didik Muado dalam orasinya.

Namun keberadaan patung Kwan Sing Tee Koen di Tuban itu, seolah mengabaikan rasa kebanggaan anak-anak bangsa akan kecintaannya terhadap Tanah Air. Apalagi, kata Didik, patung setinggi sekitar 30 meter itu adalah sosok jenderal perang asal China.

"Kita bukan orang-orang rasis. Kita adalah orang-orang beradab yang mencintai Tanah Air. Yang kedua bahwa keberadaan patung itu melukai semangat nasionalisme kita sebagai anak bangsa," teriak Didik lagi.

Didik juga menegaskan, bahwa pembangunan patung raksasa itu juga menunjukkan kecongkaan, di tengah rasa kebangsaan yang ingin terus digaungkan menjelang peringatan HUT kemerdekaan RI yang ke 72.

DOMINO 99 - Keberadaan patung itu menunjukkan ketidakpekaan dan ketidakpantasan para penggagas, pemilik dan pelaksana pembangunan. "Serta tentu saja itu menunjukkan sikap intoleran. Sehingga keberadaan patung itu menimbulkan banyak perdebatan dan protes," tegasnya.

Karena alasan itu, Gerakan Boemi Poetra Menggoegat menolak keberadaan patung Kongco Kwen Sing Tee Koen di Jawa Timur. "Patung tersebut harus dihilangkan dari Tuban, serta kawasan Indonesia lainnya," tandasnya.

Seperti diketahui, patung yang mulai dibangun sejak September 2016 dengan anggaran Rp 2,5 miliar itu, hingga saat ini belum mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari pemerintah daerah setempat.

Namun, pada tanggal 17 Juli 2017, patung yang di bawahnya dihias ornamen Ular Naga ini, sudah diresmikan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan. Karena menimbulkan kontroversi di masyarakat, Jumat (4/8) lalu, patung tersebut ditutup kain.

1 komentar:

Mengenal Johannes Marliem, Saksi Kunci Korupsi E-KTP yang Tewas di AS

Mengenal Johannes Marliem, Saksi Kunci Korupsi E-KTP yang Tewas di AS Nama Johannes Marliem mulai mencuat di media massa, ketika kas...